9 Hal Yang Membuat Metabolisme Melambat
SHUTTERSTOCKIlustrasi
Metabolisme adalah suatu proses
di mana tubuh mengubah makanan dan minuman menjadi energi untuk
melakukan aktivitas. Apabila metabolisme tubuh kita lancar, maka
pembakaran kalori dalam tubuh juga akan lancar. Tetapi, bila proses
metabolisme kita lambat, pembakaran kalori dalam tubuh kita juga akan
menjadi lambat.
Banyak hal yang membuat proses
metabolisme di dalam tubuh menjadi lebih lambat seperti usia, jenis
kelamin, berat badan, asupan gizi dan lain-lain. Tetapi ada penyebab
lain yang mungkin jarang diketahui. Berikut adalah penjabarannya,
seperti dikutip symptomfind :
1. Menghindari kafein
Kafein adalah stimulan yang
dapat meningkatkan tingkat metabolisme tubuh. Menurut sebuah riset yang
dipublikasikan dalam International Journal of Obesity, konsumsi kafein
dapat menaikkan tingkat metabolisme tubuh 4-5 persen, asalkan dikonsumsi
dengan jumlah yang benar. Namun, penting untuk tidak mengonsumsinya
secara berlebihan, karena dapat berdampak negatif pada tubuh Anda.
2. Tidak minum susu
Sebuah riset menunjukkan bahwa
kekurangan kalsium telah dikaitkan dengan melambatnya proses metabolisme
di dalam tubuh. Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi produk susu
rendah lemak atau bebas lemak akan mengurangi jumlah penyerapan lemak
yang berasal dari makanan lain. Jika memungkinkan, Anda dapat
mengonsumsi yogurt saat sarapan atau jam makan siang untuk memenuhi
kebutuhan kalsium.
3. Melewatkan waktu makan
Melewatkan waktu makan dengan
alasan ingin langsing, sesungguhnya dapat menyebabkan proses metabolisme
di dalam tubuh menjadi lebih lambat. Mengapa? Karena, tubuh membutuhkan
sejumlah kalori setiap harinya untuk mendukung fungsi dari kerja tubuh.
Jadi, jika asupan kalori terlalu rendah, maka tubuh akan mencari sumber
bahan makanan lain dan biasanya mereka mengambilnya dari jaringan
otot.
4. Terlalu banyak konsumsi alkohol
Menurut sebuah artikel yang
ditulis oleh Dr Mauro Di Pasquale pada BodyBuilding.com, disebutkan
bahwa alkohol dapat memperlambat metabolisme hingga 73 persen, bahkan
beberapa jam setelah Anda selesai mengonsumsi alkohol. Beberapa riset
memang menunjukkan bahwa minum satu gelas alkohol memiliki beberapa
manfaat kesehatan, tetapi lebih dari itu harus dihindari.
5. Rendah asupan vitamin D
Vitamin D telah lama dikenal
sebagai vitamin "sinar matahari" dan sangat penting dalam membantu
proses penyerapan kalsium. Menghabiskan waktu beberapa menit di bawah
sinar matahari tanpa tabir surya dapat memberikan Anda dosis yang baik
dari vitamin D, seperti mendapat satu porsi ikan tuna, segelas susu atau
sereal. Tetapi ingat, Anda tidak boleh menghabiskan waktu terlalu lama
berjemur di bawah sinar matahari tanpa perlindungan untuk menghindari
sengatan matahari dan kanker kulit.
6. Massa otot rendah
Fakta ilmiah menyebutkan bahwa
otot menggunakan lebih banyak energi ketimbang lemak. Oleh karena itu,
seseorang yang memiliki massa otot lebih besar, umumnya cenderung
memiliki tingkat metabolisme yang lebih cepat. Jadi, dengan melakukan
latihan beban, tingkat metabolisme juga akan semakin meningkat. Sebagai
bonus tambahan, latihan beban juga akan membantu meningkatkan kepadatan
tulang Anda.
7. Kekurangan zat besi
Besi adalah nutrisi penting yang
diperlukan tubuh untuk membawa oksigen ke otot untuk membantu membakar
lemak. Namun banyak orang kekurangan zat besi, terutama pada kaum
perempuan yang secara rutin mengalami periode bulanan (menstruasi).
Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang menjadi cepat merasa lelah,
lemas disamping juga akan memperlambat metabolisme. Namun, besi dapat
dengan mudah Anda temukan dalam makanan seperti daging dan sayuran
berdaun hijau seperti bayam.
8. Kekurangan protein
Selain zat besi, protein juga
memiliki peran vital untuk menjaga kesehatan otot. Protein dapat
meningkatkan metabolisme hingga 35 persen. Oleh karena itu, pastikan
agar setiap makanan yang Anda konsumsi mengandung beberapa jenis
protein.
9. Diabetes tipe 2
Meskipun hubungannya belum
diketahui secara pasti, tetapi beberapa penelitian telah menunjukkan
bahwa seseorang dengan diabetes tipe 2 cenderung memiliki tingkat
metabolisme lebih lambat ketimbang mereka yang tidak mengidap diabetes
tipe 2.
0 komentar: